Jumat, 06 Maret 2015

Penanganan Diare pada Bayi dan Anak


Diare masih menjadi penyakit yang sering terjadi pada anak dan balita di Indonesia. Bahkan cukup sering membuat panik orang tua dan muncul berbagai pertanyaan, semisal : duh anak saya harus minum obat apa ya? Harus makan atau nggak boleh makan apa ya? Harus dikasi antibiotik atau nggak sih?

Nah, informasi penting terkait penanganan diare pada anak,  yang dirangkum dari “ BUKU SAKU PETUGAS KESEHATAN – LINTAS DIARE – LIMA LANGKAH TUNTASKAN DIARE”. Buku ini disusun melalui pembahasan para pakar ilmu kesehatan anak dari berbagai fakultas kedokteran di Indonesia, dan diterbitkan oleh Departemen Kesehatan RI, untuk dapat dijadikan sebagai pedoman pengendalian penyakit diare bagi para tenaga kesehatan.


1.       Apa itu Diare?
Diare adalah buang air besar (BAB) dengan konsistensi cair, dengan frekuensi lebih sering (lebih dari 3x) dalam sehari.

2.       Apa Penyebab Diare ?

Bisa disebabkan karena infeksi, mal absorpsi, alergi, keracunan, imunodefisiensi (penuruan daya tahan tubuh), dan sebab lainnya.

3.       Apa saja derajat dehidrasi dalam diare ?


Ada 3 derajad dehidrasi, yaitu :

1)       Diare tanpa dehidrasi
2)       Diare dehidrasi ringan
3)       Diare dehidrasi berat

Kategori 1: Diare tanpa dehidrasi, apabila terdapat 2 tanda atau lebih

Keadaan umum: baik, sadar
Mata: tidak cekung
Keinginan untuk minum: normal tidak ada rasa haus
Turgor (kelenturan kulit, bila ditarik atau dicubit sedikit akan kembali, normalnya kurang dr dua detik): kembali segera

Kategori 2: Diare dehidrasi ringan/ sedang, apabila terdapat 2 tanda atau lebih

Keadaan umum: gelisah, rewel
Mata: cekung
Keinginan untuk minum: ingin minum terus, ada rasa haus
Turgor: kembali lambat

Kategori 3: Diare dehidrasi berat, apabila terdapat 2 tada atau lebih

Keadaan umum: lesu lunglai, tidak sadar
Mata: cekung
Keinginan untuk minum: malas minum

Turgor: kembali sangat lambat

Bila sudah didapatkan tanda dehidrasi ringan segera bawa anak ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.

4.       Bagaiman mencegah dehidrasi sebelum anak dibawa ke sarana kesehatan ?
Berikan oralit, bila tidak tersedia berikan cairan rumah tangga misal : air tajin, kuah sayur, sari buah, air teh, air matang, dll.

Bila bayi masih dalam masa ASI eksklusif tentunya susui lebih sering.

5.       Cara melakukan pencegahan diare yang benar dan efektif,
1)           berikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan sampai 2 tahun
2)           berikan makanan pendamping ASI sesuai umur
3)           berikan minum air yang sudah direbus dan menggunakan air bersih yang cukup
4)           mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar
5)           buang air besar di jamban
6)           membuang tinja bayi dengan benar
7)           berikan imunisasi campak

6.       LINTAS DIARE (LIMA LANGKAH TUNTASKAN DIARE)

1)       Berikan Oralit

-       Oralit merupakan campuran garam elektrolit (NaCl, KCl, atau trisodium sitrat hidrat) , serta glukosa anhidrat.
-       Oralit diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam tubuh yang terbuang saat diare
-       Berikan oralit segera bila anak diare, sampai diare berhenti
-       Cara minum oralit: 1 bungkus oralit dicampur 200 cc air matang. Usia kurang dari 1 tahun berikan 50-100cc setiap BAB. Anak lebih dari 1 tahun beri 100-200cc tiap BAB.
-       Saat ini oralit yang tersedia di pasaran merupakan oralit formula baru, yang dari penelitian menunjukkan mampu mengurangi volume tinja hingga 25%, mengurangi mual muntah hingga 30%, mengurangi secara bermakna pemberian cairan melalui intravena (infus). Pasien diare yang tidak memerlukan infus (pasien diare tanpa dehidrasi) tidak harus dirawat di rumah sakit. Hal ini akan menurangi resiko infeksi nosokomial, pemberian ASI tidak terganggu, dan lebih menghemat biaya pengeluaran

2)       Berikan Zinc Selama 10 Hari Berturut-turut

-       Zinc adalah micronutrient penting untk kesehatan dan pertumbuhan anak. Zinc akan hilang dalam jumlah besar saat diare. Sejak 2004, WHO dan UNICEF membuat kebijakan untuk memberikan zinc selama 10-14 hari. Penelitian menunjukan pemberian tersebut terbukti menurunkan angka kematian sampai 40%
-       Pemberian zinc juga meningkatkan kekebalan tubuh sehingga mencegah resiko terulangnya diare selama 2-3 bulan setelah sembuh.
-       Zinc diberikan dengan cara dilarutkan dalam 1 sendok air matang atau ASI.
-       Dosis pemberian zinc untuk balita kurang dari 6 bulan ½ tablet (10 mg) per hari. Sedang usia 6 bulan ke atas 1 tablet (20mg) per hari.
-       Berikan terus zinc hingga 10-14 hari meskipun diare sudah berhenti.
-       Berdasarkan WHO , probiotik mungkin bermanfaat untuk AAD (Antibiotic Assosiated Diarrhea), namun tidak cukup bermanfaat pada jenis diare yang lain. Oleh karena kurang nya bukti ilmiah tersebut, maka WHO belum memasukkan probiotik sebagai bagian dari tata laksana penanganan diare.

3)       Teruskan ASI dan Pemberian Makanan

-       ASI bukan penyebab diare. ASI justru dapat mencegah diare. Bayi di bawah 6 bulan sebaiknya hanya mendapat ASI untuk mencegah diare dan meningkatkan sistem imunitasnya.
-       Teruskan pemberian ASI sebanyak yang anak mau.
-       Anak diberi makanan seperti biasa dengan frekuensi lebih sering. Lakukan hal ini sampai 2 minggu setelah diare berhenti.
-       Untuk anak yang berusia kurang dari 2 tahun, anjurkan untuk mulai mengurangi susu formula dan menggantinya dengan ASI.

4)       Berikan Antibiotik Secara Selektif
-       Tidak semua kasus diare memerlukan antibiotik. Antibiotik hanya diberikan bila ada indikasi. Seperti diare berdarah, atau diare karena kolera.
-       Antibiotik yang diberikan tanpa indikasi akan menimbulkan bahaya resistensi, flora normal yang dibutuhkan tubuh juga akan ikut mati.
-       Tidak boleh diberikan anti diare. Mengapa ? Karena saat diare, tubuh akan memberikan reaksi berupa peningkatan gerak usus untuk mengeluarkan racun dan kotoran. Pemberian anti diare akan menghambat hal tersebut, sehingga racun dan kotoran yang harusnya dikeluarkan justru akan dihambat untuk keluar. Anti diare juga akan menimbulkan resiko usus terjepit, yang dapat mengancam nyawa.
-       Konsultasikan dengan dokter untuk penggunaan antibiotic

5)       Berikan Nasehat Pada Ibu/Pengasuh

Ibu harus segera membawa anaknya ke petugas kesehatan jika didapatkan tanda-tanda berikut:
-       Buang air besar bertambah sering
-       Muntah berulang-ulang
-       Mengalami rasa haus yang nyata
-       Makan atau minum sedikit
-       Demam
-       Tinja berdarah
-       Tidak membaik dalam 3 hari.

From aimi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar